KAUM MUDA, PIONIR BANGSA
Sabtu, 14 Desember 2013
0
komentar
Di
era modernisasi ini sudah banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi
didalam dunia pendidikan, budaya, teknologi bahkan dunia ekonomi di negeri ini.
Lantas pertanyaannya adalah mau dikemanakan bangsa kita ini? Mampukah Bangsa
Indonesia bersaing di era globalisasi sekarang? Pertanyaan ini perlu kita jawab
bersama-sama oleh segenap bangsa Indonesia khususnya kita sebagai kaum
intelektual muda. Pada saat sekarang kaum muda sudah disibukkan dengan
kenikmatan sesaat. Dimana kita disuguhkan dengan teknologi-teknologi canggih
yang akhirnya kita lupa tugas kita sebagai tulang punggung bangsa ini. Fenomena
yang terjadi akhir-akhir ini, seperti yang kita lihat di media social contohnya;
kasus pelecahan seksual, kasus perampokan, penculikan, pembunuhan, penipuan,
bahkan korupsi, kolusi, nepotisme sudah merajalela di negeri ini, lantas apa
yang bisa kita harapkan untuk Indonesia yang lebih baik? Bahkan yang mencengangkan
kita adalah ternyata yang melakukan semua hal tersebut adalah kaum muda. Lantas
apa yang diharapkan bangsa kepada kita kaum muda?
Kita
sebagai kaum intelektual muda harus mampu memberikan perubahan yang mendasar
bagi bangsa ini. Karena satu-satunya harapan bangsa ada di tangan kita semua. Kita
sebagai kaum muda adalah tonggak dan potensi besar suatu kehidupan dan
peradaban dunia saat ini. Perlu kita ingat bahwa kaum muda sejak dulu telah
mengukir dengan tinta emas sejarah, karena sudah memberikan kemajuan pada
peradaban dunia. Maka tidak heran bahwa perubahan social politik diberbagai
belahan dunia dipelopori oleh kaum intelektual muda. Jika kita lihat lebih jauh
lagi bahwa kaum muda adalah harapan umat, karena peranan merekapun sangat
didambakan oleh masyarakat luas sebagai pionir untuk mengarahkan bangsa ini
kearah yang lebih baik. Saya teringat kutipan kalimat yang disampaikan dengan
lantang oleh proklamator kita bapak soekarno, dia pernah mengatakan “berikan
aku 10 pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Kalimat ini memberikan inspirasi
pada kita semua bahwa kita sebagai kaum intelektual muda adalah agent of change (agen perubahan).
Kita
perlu ketahui bersama bahwa kaum muda adalah harapan bangsa saat ini, karena
ditangan mereka inilah harapan dan cita-cita bangsa Indonesia diletakkan.
Karena ditangan mereka inilah insan Akademis bangsa diamanahkan. Namun tidak
jarang juga bahwa kerusakan suatu bangsa diakibatkan oleh kaum muda. Padahal
kaum muda memiliki potensi yang sangat besar sekali untuk mensukseskan
perubahan suatu bangsa yang lebih baik. Kaum muda memiliki potensi yang sangat
besar jika dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Kepekaan terhadap lingkungan
dan pemikiran yang kritis terhadap setiap permasalahan yang ada sangat didambakan
oleh umat. Mereka juga adalah pelopor perubahan dan motor penggerak ketika masyarakat
melakukan proses pembangunan. Namun potensi tinggal potensi ketika semua itu
tidak dimanfaatkan dengan baik. Ibarat sebuah pedang yang tajam, namun
ketajamannya tidak akan berguna ketika pedang itu tidak dipegang oleh orang
yang tidak benar. Akibatnya pedang yang tajam tadi yang diibaratkan sebagai
pemuda yang intelektual akhirnya mengiris kaum masyarakat yang tidak bersalah,
mereka gunakan untuk menumpas orang-orang yang baik. Apa yang terjadi, akhirnya
bangsa ini terpuruk dalam konflik internal sehingga kemajuan bangsa terhenti
sampai disini. Jadi, apa yang dimiliki oleh kaum muda saat ini haruslah kita
pergunakan dengan baik pula sehingga kebaikan itu bisa tatap ada pada bangsa
ini. Namun sebaliknya jika potensi pemuda yang kita miliki saat ini tidak
dipergunakan dengan baik, maka tunggulah kehancurannya.
Kita
sebagai kaum intelektual muda harus mampu menjadi pelopor perubahan bangsa ini.
Bisa kita bayangkan jika seandainya banyak pemuda yang peduli dengan nasib
bangsa ini, maka tidak heran kalau jaman Rasulullah bahwa puncak kejayaan islam
yang saat itu lebih dari 2/3 wilayah dunia dikuasai ketika kaum muda bangkit
dan bersatu. Apa yang terjadi saat itu dikarenakan Rasulullah mampu
memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh kaum muda untuk merubah peradaban
jaman kearah kemajuan.
Namun
perlu kita akui saat ini bahwa kaum intelektual muda yang kita harapkan
sedikit-demi sedikit mulai hilang dalam dunia modern ini. Mereka disibukkan
dengan kenikmatan dunia, mereka lebih memilih menjadi kaum hedonisme yang
melahirkan orang-orang yang rakus akan kekuasaan yang akhirnya saling membunuh
dan menghujat antara satu sama lainnya. Mereka telah dipengaruhi oleh
gemerlapnya dunia sehingga tugasnya sebagai agen perubahan sudah hilang dalam
pikiran dan yang diamanahkan didalam dada mereka. Cita-cita bangsa yang dibebankan
di pundak mereka telah terdegradasi oleh budaya-budaya asing yang merusak.
Kasih sayang yang mereka miliki pada bangsa ini sudah dimakan dan diiris oleh
cinta semu yang melahirkan ketidakpedulian pada fenomena-fenomena yang terjadi
pada bangsa ini. Cinta mereka semu, cinta mereka telah dibumbuhi oleh
kenikmatan sesaat saja yang melahirkan kehampaan dan kegersangan.
Walaupun
demikian masih ada kaum intelektual muda yang peduli akan bangsa ini. Masih
peduli akan fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungannya. Mereka ini masih
rela memegang teguh cita-cita bangsa yang diamanahkan pada mereka. Mereka rela
memberikan jiwa dan raga mereka untuk Indonesia yang lebih baik. Mereka inilah the
real agent of change. Semoga apa yang mereka berikan pada bangsa ini
mendapatkan ridho dari Allah Ta’ala. Aamiin…
14
Desember 2013
Oleh
: Seorang Pemuda
MOTTO
"Hidup tanpa tantangan tidak patut untuk dijalani, karena layang-layang terbang bukan mengikuti arus tapi justru menentangnya"
0 komentar:
Posting Komentar