HMI MEDIS UMM

Nasehat Seorang Sahabat : Jodoh itu dari Allah

Posted by J Kamis, 05 Februari 2015 1 komentar
Ada banyak cerita yang harus ku sampaikan malam ini. Cerita tentang seorang sahabat yang selalu menginspirasi dan memberikan nasehat dikala tak ada lagi yang sempat meluangkan waktunya.
Malam ini aku menelponya sekedar untuk menanyakan kabarnya karena sudah cukup lama tak berjumpa. Canda tawanya masih tetap khas seperti yang dulu. Dia memang sosok yang serius tapi cukup humoris.
malam ini ada banyak cerita yang kami bicarakan mulai dari kisah masa lalu sampai masalah jodoh. Ya, dia memang ahlinya kalau sudah bicara masalah jodoh. :)
*
Mulailah pembicaraan kami melalui telepon,
“Assalamualaikum…” aku menyapanya…
“Waalaikumsalam…” Jawabnya, suara khasnya itu mulai terdengar…
“Gimana kabarmu kawan?, sepertinya lagi sibuk sekali…”
“Alhamdulillah baik-baik saja, ente sendiri gimana kabarnya?”
“Baik juga nih kawan”
Setelah saling menyapa, kami mulai berbicara tentang kisah lama waktu SMA. Dia mulai tanya kabar si dia yang ada di sana. Ya, aku jawab saja kalau dia baik-baik saja. Lagi pula kan aku sudah lama tidak berkomunikasi dengan si dia. Mungkin saja si dia sudah dengan orang lain, tapi kan tidak ada urusannya dengan saya. “Dalam hati…. ‘meskipun rasa itu masih ada’.. hehehe
**
Memang dari dulu aku masih merindukan si dia, entah kenapa bayangannya masih tetap ada. Dan yang lebih mengherankannya lagi si dia itu selalu muncul dalam mimpiku. dan terkadang  di dalam mimpi itu dia datang kerumahku dan makan bersama keluargaku, di lain waktu mimpi itu hadir lagi dengan cerita yang berbeda tentunya. Di dalam mimpi itu aku bersama orang tuaku datang kerumahnya untuk melamar si dia dan tak lama kemudian aku pun terbangun. Oh, ternyata hanya mimpi. Kejadian mimpi itu sudah lebih dari 5 kali, bahkan akupun sendiri bingung kenapa si dia selalu muncul. Apakah ini pertanda dia jodohku? Ah, kenapa juga aku harus percaya dengan mimpi-mimpi itu. Bukankah mimpi itu hanya bunga tidur saja… Cetusku dalam hati…
***
Setelah lama berbincang-bincang dia mulai menasehatiku.
“Jodoh itu sudah diatur oleh Allah, jadi apa yang harus kita takutkan. bukankah Jodoh tidak akan kemana-mana? Ah, kamu ini. seperti tidak belajar agama saja. Ingat sahabatku, Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan begitupun sebaliknya. Jadi tugas kita hanya memperbaiki diri saja agar nantinya kita lebih baik lagi. Tidak ada yang perlu disesali jika memang dia bukan jodohmu sahabatku. Wanita masih banyak, bisa jadi yang kamu anggap baik itu belum tentu baik bagimu. Tahukah kamu sahabatku, Allah itu tahu yang terbaik bagi hamba-hambanya yang percaya akan kasih sayang-Nya. Lalu, apa yang harus kamu takutkan? kamu takut tidak mendapatkannya? kamu takut tidak bisa hidup tanpanya? Ah, itu omong kosong. Jangan jadikan cintamu buta. Tidak ada cinta yang indah kecuali yang Allah tanamkan dalam hati hamba-Nya dengan penuh cinta dan kasih sayang-Nya”
Sejenak ku terdiam, ada rasa bersalah dalam diriku ketika mendengar nasehatnya. Seketika itu, entah kenapa ku hanya bisa mengiyakan apa yang dibicarakannya.
Diapun melanjutkan…
“Apakah kamu berfikir bahwa sekuat apapun usahamu untuk mendapatkannya, kalau memang tidak jodoh maka tidak akan pernah menyatu. Sahabatku, Oleh karna itu tugasmu adalah berdoa kepada Allah agar kalau memang dia jodohmu maka mohonlah untuk didekatkan dan kalau bukan mintalah untuk dijauhkan. Dan mintalah kepada Allah agar cinta yang ada padanya untuk dijaga sehingga tidak salah tempat”
Setelah lama merenung, ternyata memang benar kalau cintaku selama ini hanya cinta buta. Aku tidak pernah berfikir kalau yang menetapkan jodoh itu Allah, lalu kenapa aku terlalu pusing memikirkan jodohku. Bukankah aku sebaiknya sibuk memperbaiki diri saja. Itukan lebih baik daripada aku buang-buang waktu untuk memikirkannya.
Akhirnya setelah lama menasehatiku dia pun menutup teleponya sembari mengucapkan salam.
Malam pun tak terasa panjang, tidak terasa waktu sudah mulai pukul 3 pagi ketika kutuliskan cerita ini. Mataku mulai tak bersahabat, bahkan pikiranku sudah mulai menuju ke alam lain. Ku akhiri tulisan ini… Aku pun tertidur lelap.
Surabaya, 05 Feb 2015
Pemuda yang merindukanmu

"Hidup tanpa tantangan tidak patut untuk dijalani, karena layang-layang terbang bukan mengikuti arus tapi justru menentangnya" #salam Persahabatan

1 komentar:

Muh. Aldy Jabir mengatakan...

Salam kenal mas http://aldyblue.blogspot.com/2015/02/mari-bekenalan-dengan-saya-menjalin.html

Posting Komentar

LIKE FANPAGE INDAHNYA PERSAHABATAN

KELUARGA HIMPUNAN

KELUARGA HIMPUNAN

Total Pengunjung