NASEHAT IMAM SYAFI'I Rahimahumulloh KEPADA IMAM AL-MUZANI
Jumat, 08 November 2013
0
komentar
Nasehat Imam Asy Syafii rahimahullah kepada Imam Al Muzany
rahimahullah
Imam
Al-Muzany rahimahullah bercerita, "Aku menemui
Imam Asy-Syafi'i menjelang wafatnya, lalu aku berkata, "Bagaimana
keadaanmu pagi ini, wahai ustadzku?"
Beliau menjawab,
"Pagi ini aku akan melakukan perjalanan meninggalkan dunia, akan berpisah
dengan kawan-kawanku, akan meneguk gelas kematian, akan menghadap kepada Allah
dan akan menjumpai kejelakan amalanku. Aku tidak tahu, apakah diriku berjalan
ke surga sehingga aku memberinya ucapan kegembiraan, atau berjalan ke neraka
sehingga aku menghibur kesedihannya. "
Imam
Asy-Syafi'i rahimahullah berpesan kepadaku,
"Bertakwalah kepada Allah, permisalkanlah akhirat didalam hatimu,
jadikanlah kematian antara kedua matamu dan jangan lupa engkau akan berdiri
dihadapan Allah. Takutlah kepada Allah 'Azza wa Jalla, jauhilah apa-apa
yang Dia haramkan, laksanakanlah segala yang Dia wajibkan, dan hendaklah engkau
bersama Allah dimanapun engkau berada. Jangan sekali-kali engkau menganggap
kecil nikmat Allah terhadapmu -walaupun nikmat itu sedikit- dan balaslah dengan
bersyukur. Jadikanlah diammu sebagai tafakkur, pembicaraanmu sebagai dzikir dan
pandanganmu sebagai pelajaran. Maafkanlah orang yang menzhalimimu, sambunglah
orang yang memutus silaturrahmi kepadamu, berbuat baiklah kepada siapa yang
berbuat jelek kepadamu, bersabarlah terhadap segala musibah, dan berlindunglah
kepada Allah dari api neraka dengan ketakwaan."
Aku berkata, "Tambahkan (nasehatmu) kepadaku."
Beliau melanjutkan,
"Hendaknya kejujuran adalah lisanmu, menepati janji adalah tiang
tonggakmu, rahmat adalah buahmu, kesyukuran adalah thaharahmu, kebenaran
sebagai perniagaanmu, kasih sayang adalah perhiasanmu, kecerdikan adalah daya
tangkapmu, ketaatan sebagai mata pencaharianmu, ridha sebagai amanahmu,
pemahaman adalah penglihatanmu, rasa harap adalah kesabaranmu, rasa takut
sebagai jilbabmu, shadaqah sebagai pelindungmu dan zakat sebagai bentengmu. Jadikanlah
rasa malu sebagai pemimpinmu, sifat tidak tergesa-gesa sebagai menterimu,
tawakkal sebagai baju tamengmu, dunai sebagai penjaramu dan kefakiran sebagai
pembaringanmu. Jadikanlah kebenaran sebagai pemandumu, haji dan jihad sebagai
tujuanmu, Al-Qur'an sebagai pembicaramu dengan kejelasan, dan jadikanlah Allah
sebagai penyejukmu. Siapa yang sifatnya seperti ini, surga adalah tempat
tinggalnya."
Kemudian Imam
Asy-Syafi'i rahimahullah mengangkat pandangannya ke arah langit seraya
menghadirkan susunan ta'bir. Lalu beliau bersya'ir (dengan terjemahan):
Kepada-Mu
-wahai ilah segenap makhluk, wahai pemilik anugerah dan kebaikan kuangkat
harapanku, walaupun aku ini seorang yang bergelimang dosa.
Tatkalah
hati telah membatu dan sempit segala jalanku
Kujadikan
harapan pengampunanmu sebagai tangga bagiku
Kurasa
dosaku teramatlah besar, namun tatkala dosa-dosa itu kubandingkan dengan
maaf-Mu -wahai Rabbku-, ternyata maaf-Mu lebihlah besar
Terus
menerus Engkau Maha Pemaaf dosa, dan terus menerus Engkau memberi derma dan
maaf sebagai nikmat dan pemuliaan
Andaikata
bukan karena-Mu, tidak seorangpun ahli ibadah yang tersesat oleh iblis
Bagaimana
tidak, sedang dia pernah menyesatkan kesayangan-Mu Adam
Kalaulah
Engkau memaafkan aku, maka Engkau telah memaafkan seorang yang congkak, zholim
lagi sewenang-wenang, yang masih terus berbuat dosa
Andaikata
Engkau menyiksaku, tidaklah aku berputus asa walaupun diriku telah Engkau
masukkan kedalam jahannam lantaran dosaku
Dosaku
sangatlah besar, dahulu dan sekarang, namun maaf-Mu -wahai Maha Pemaaf- lebih
tinggi dan lebih besar."NASEHAT IMAM
Diposkan oleh Abu Dawud di Rabu, Februari 15, 2012
0 komentar:
Posting Komentar