Mengagungkan al-Qur’an
Sabtu, 01 November 2014
0
komentar
Sikap mengagungkan
Al-Qur’an menuntut seseorang untuk memiliki adab terhadap al-Qur’an, antara
lain:
Pertama; Mengagungkan
al-Qur’an bermakna mengagungkan perintah dan larangan yang terkandung di
dalamnya dengan menjaganya dari distorsi orang-orang berlebihan, pengrusakan
orang-orang yang menyebarkan kebatilan dan ta’wil orang-orang yang jahil.
Kedua, Menjaga adab
saat membaca al-Qur’an. Hendaknya seseorang membaca al-Qur’an dalam
keadaan suci secara lahir dan batin. Membersihkan mulut, badan, dan pakaiannya.
Hendaknya tempat membaca al-Qur’an benar-benar bersih dan suci. Sangat
dianjurkan membaca dengan menghadap qiblat dengan khusyu’ dan tenang.
Ketiga, Mengagungkan
para pengemban al-Qur’an. Diriwayatkan bahwa
“Umar ibn al-Khaththab
radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Nafi’ ibn Abdul harits saat menemuinya di
Usfan. Saat itu Umar menunjuknya sebagai gubernur Mekkah. Umar bertanya
kepadanya; “Siapa yang kamu angkat menjadi pemimpin untuk penduduk Wadi?” Dia
menjawab; “Aku angkat untuk mereka Ibnu Abza. “Umar bertanya; “Siapa Ibnu
Abza?” Dia menjawab; “Dia adalah salah seorang dari hamba sahaya kami. “Umar
berkata; “Kamu angkat untuk mereka seorang budak?” Dia menjawab; “Sesungguhnya
dia seorang yang hafal Al Qur’an dan pandai dalam masalah fara`idh (warisan).
“Maka Umar berkata; “Sesungguhnya Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam
telah bersabda: ”Sesungguhnya Allah memuliakan suatu kaum dengan kitab
[al-Qur’an] ini dan menghinakan kaum yang lain in dengan al-Qur’an ini pula.
(HR. Muslim, 1/559. No. 817).
#MariMengaji
#MariKitaAgungkan Al-Qur'an
#MariKitaAgungkan Al-Qur'an
0 komentar:
Posting Komentar