HMI MEDIS UMM

Al-Qur'an di Hati Seorang muslim

Posted by J Minggu, 02 Februari 2014 0 komentar

Sering saya bertanya bagaimana kedudukan Al-Qur'an dihati kita?
dan Bagaimana pula kedudukan Al-Qur'an dihati Rasulullah dan para sahabat?
kedua pertanyaan itu perlu kita cermati dan renungi bersama-sama bahwa Al-Qur'an adalah risalah yang dibawa oleh Rasulullah sebagai pedoman hidup umat manusia.
Di hati para sahabat Al-qur'an dipandang seperti kebesaran Allah yang menurunkannya, kesempurnaannya seperti sempurnannya Allah yang menurunkannya, dan Al-qur'an turun dari sang pemelihara, sesembahan yang maha perkasa. lalu bagaimana kedudukannya dihati kita? sudahkah kita menempatkan hati kita seperti pemahaman para sahabat atau setidaknya mendekati pemahaman mereka?
Ketika kita membaca sejarah Para sahabat maka akan banyak kita temukan banyak sahabat yang menangis ketika dibacakan Al-qur'an. Apapun yang ada dalam Al-qur'an mereka akan selalu mengikuti walaupun itu berat bagi mereka. Tapi kebanyakan dari kita sudah sering meninggalkan membaca Al-Qur'an padahal seandainya sekali saja kita membacanya, ingin rasanya untuk tidak segera berhenti membacanya. Membaca Al-qur'an adalah bagian dari munajat kita kepada sang pencipta.
Keadaan Remaja merupakan suatu hal yang dilematis namun kita tahu bahwa menjadi remaja yang ta'at kepada Allah adalah suatu keharusan dan membaca dan mempelajari Al-qur'an merupakan suatu kewajiban. Merelakan masa muda untuk senantiasa beribadah kepada Allah adalah salah satu tanda cinta kita kepada Allah. maka tidak ada Alasan bagi kita untuk terus bermalas-malasan dalam mengamalkan membaca Al-qur'an.
Ada suatu kisah dimana kisah ini terjadi pada sa'at kematian Rasulullah.
Suatu saat Abu Bakar dan Umar berkunjung kepada Ummu Aiman (ibu asuh Rasulullah), dan ketika mereka duduk, menangislah Ummu Aiman karena teringat wafatnya Rasulullah. maka berkatalah Abu Bakar dan Umar. "kenapa anda menangis sedangkan Rasulullah mendapatkan tempat yang mulia? Ummu Aiman menjawab : "Saya menangis bukan karena meninggalnya beliau melainkan karena terputusnya wahyu Allah yang datang kepada baliau pada pagi dan petang hari". Maka seketika itu pula meledaklah tangisan mereka bertiga. 
Sungguh begitu cintanya mereka kepada Al-qur'an sampai-sampai meninggalkan membacanya membuat hati mereka tidak tenang. sungguh berbeda dengan kita saat ini. Oleh karena itu saya mengajak pada diri saya dan kawan-kawan yang sempat membaca tulisan Ini, mari mulai dari sekarang kita biasakan membaca Al-qur'an seperti biasanya membaca novel dan cerpen. "membaca novel saja kita bela-belain tidak tidur semalaman, Apalagi membaca Pedoman Hidup seharusnya lebih diutamakan. Jadilah pemuda yang dewasa, Jadilah pemuda yang berbeda dengan pemuda lain. pemuda yang selalu taat pada perintah Tuhannya.



Nasehat buat sahabat :




MOTTO
"Hidup tanpa tantangan tidak patut untuk dijalani, karena layang-layang terbang bukan mengikuti arus tapi justru menentangnya"
#salam PersahabatanRelated Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar

LIKE FANPAGE INDAHNYA PERSAHABATAN

KELUARGA HIMPUNAN

KELUARGA HIMPUNAN

Total Pengunjung